Saturday, September 3, 2016

Kembali terjebak

Entah apa lagi yang harus saya tulis kali ini. Sudah terlalu banyak rasa pahit yang menyebar dalam tulisan saya. Sebenarnya saya hanya ingin mengungkapkan beberapa hal yang saya rasa. Sudah mulai banyak memori baru yang mulai terekam dan tersimpan baik dalam kepala saya. Memulai sesuatu yang baru, mencoba mengabaikan yang lalu. Tetapi saya tidak pernah berubah, kamu tidak berubah dan juga dalam hal lain kamu banyak sekali berubah. Saya merasa didalam suatu pola pikatan atas aura dirimu. Menarik dan terus menarik setiap kamu hadir. Faktanya, kita tak lagi sama. Faktanya, kita atau saya lebih tepatnya terjebak dalam zona dimana sangat rentan untuk ingin merasakan kembali hadirmu yang lampau. Kamu tidak salah, saya juga tidak. Dalam posisi ini, saya hanya masih memikirkan lebih, masih berharap kembali. Tetapi, kali ini saya tidak mencoba untuk menghadirkanmu lagi, saya hanya melanjutkan apa yang telah terjadi. Kamu, saya tahu kamu sedang tidak ingin berada dalam suatu bentuk ikatan atau suatu jalinan kasih, saya tak tahu persis apa yang telah terjadi dengan kamu. Sungkan untuk bertanya. Waktu berlalu, saya mulai mengerti atas yang terjadi terhadap saya dan kamu. Uniknya, saya terlalu banyak memberikan ulasan, bahasan dalam tulisan saya atas apa yang saya rasa. Kamu berhak tahu, berhak membaca. Mungkin karna lingkungan kita sangat berbeda kini, apa yang kita bicarakan beberapa minggu lalu mungkin memang ini jawaban nya. Kamu tidak bisa memulai kembali karna semua yang kita rasakan sudah jauh banyak berbeda dari sebelumnya. Walau kamu harus tahu cara nya bukan seperti itu, saya juga tidak bisa menceritakan semua yang saya ingin utarakan kepada kamu disini. Saya yakin, hingga kita bertemu lagi seperti tak ada yang pernah terjadi dan apa yang kita bicarakan benerapa minggu lalu hanya mungkin hanya seutas keinginan sementara.
Share:

0 comments:

Post a Comment