Wednesday, January 20, 2016

Pertemuan 2.0

Kami bertemu lagi. Pertemuan yang sangat singkat. Sudah hampir 20 hari sejak obrolan terakhir kami. Untuk pertemuan kali ini saya merasa senang dan bersalah at the same time. Seperti pertemuan sebelumnya, hanya keluar 2 kata saja yang terucap dari bibir ini. "Mau pergi?" "Iya nih". Masih dengan pangkasan rambut botak dan wajah termanis yang selalu saya puja. Untuk pertemuan kali ini tidak begitu penting, hanya memberi kenang-kenangan yang kembaran sekelas waktu SMA dulu. Setelah ia berikan, saya tak kunjung berpindah tempat. Gemetar tubuh ini tak berhenti juga. Saya hanya bisa menatap dirinya. "Dicuci dulu biar longgar.. Lehernya kecil" angguk saya. "Lama ya gak ketemu.." Saya mengangguk lagi. Saat itu, saya hanya bisa menatapnya dengan berandai saja melalui ini pesan yang ingin saya sampaikan terbaca olehnya, tetapi tidak. Gemetar tubuh ini lebih kuat, hati ini berteriak ingin mengucapkan "saya sangat rindu" tetapi bibir ini lebih kuat mengunci. Dengan sepenuh hati saya ingin mengucapkan 3 kata itu tetapi saya hanya bisa menatapnya lebih dalam. Hati ini semakin perih, dan saya mencoba untuk menahan air mata ini. Tak banyak yang ia ucapkan juga.. Dan kita terdiam untuk beberapa detik saja. "Yaudah..." Saya mengangguk. Saya pun berjalan dengan berlari kecil masuk rumah, dengan sedikit tetesan yang ada. Lalu, kaki ini terhenti didepan pintu rumah untuk memperhatikan dirinya yang melaju ke tempat selanjutnya. Untuk beberapa saat ingin rasanya berlari dan mengucapkan beberapa kata lagi, tapi saya urungkan niat itu. Dan saya sangat benci diri saya yang diam jika bertemu dengan nya. Debaran hati ini pun masih terasa saat saya menulis ini. 
Share:

0 comments:

Post a Comment