Thursday, November 5, 2015

Things get different

Sekarang, gue sudah jadi anak kuliahan. Gue kuliah di Universitas Tarumanagara mengambil jurusan Desain Interior. Banyak hal yang berubah setelah gue lulus SMA. Sekarang gue benar benar mandiri dalam hal berangkat-pulang, yang dari TK-SMA jarak dari sekolah gue cuma 5menit, itupun gue selalu diantar jemput.. Mentok-mentok ya naik ojek ataupun naik angkot biasanya gue gak bisa berhentiin angkot.. Jadi gue minta teman gue untuk berhentiin angkotnya atau gue bisa berhentiin angkot asal angkotnya sepi gak ada orang. Nah, sekarang gue kuliah di Grogol gak mungkinkan nyokap gue masih antar jemput? Daerah yang super macet, bisa berangkat jam berapa gue dari rumah kalau di antar? Jadi gue sekarang anak KRL, diantar sama nyokap ke stasiun terdekat rumah terus gue lanjut naik KRL ke pesing lalu naik kopaja (pertama kali naik kopaja deg2an minta ampun dan gak tau cara berhenti in). Dari yang kemana mana diantar jemput, sampai sekarang kemana mana sendiri. Itu salah satu hal yang berubah dalam jangka waktu pendek ini. 

Campus life gue normal normal aja, dengan tugas yang selalu numpuk dan teman-teman yang sekarang sudah mulai cukup dekat. Gue mulai terbiasa dengan berdesak di KRL tiap pagi atau dapat kopaja yang lama dan bikin keringetan pagi-pagi. Teman dekat di SMA gue gak ada yang satu kampus, cukup banyak yang masuk negri which is mereka di luar kota dan banyak juga swasta di tangerang&jakarta tapi susah atur waktu kalau mau ngumpul atau sekedar nongkrong bareng. 

Hal berikutnya, sekarang gue masih belajar mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan mencoba mengubah pola pikir gue dan orang sekitar gue. Mungkin ini yang dinamakan proses pendewasaan atau apapun itu namanya. Mulai memanage uang sebaik mungkin dan jualan kecil kecil an atau cari part time job untuk nambahin sedikit uang tabungan atau sekedar beli barang yang gue inginkan. Gue juga mengambil guitar course setiap hari sabtu. Gue lebih ingin menambah skill-skill gue, karna pintar aja enggak cukup&gue sadar gue gak sepintar renaldy atau catherine kelas gue hahahaha. Banyak banget hal baru yang mau gue explore, mulai dari harus tau jalan pergi - pulang karna biasanya gue gak begitu hafal jalan. Dan lagi mencoba baca buku nonfiksi (wacana belum terRealisasikan), selain itu gue mau banget belajar Gitar Elektrik (semoga aja kesampean). Di kampus gue  ikut UKM choir, walaupun gue jarang banget dan bisa dihitung jari buat latihan tapi sebenarnya setiap ada latihan biasanya bentrok dengan tugas gue yang numpuk! Padahal gue senang sih nyanyi nyanyi bareng kaya gitu.

Lalu, gue mencoba untuk tidak lagi mengandalkan orang lain (still trying on it) seperti buat nyatet tugas apa aja jadi gak banyak tanya ke orang (tapi, sumpah ini paling susah). Selain itu, mencoba untuk TIDAK menunda tugas karna tugas gue yang bisa dibilang abnormal dan gue benci sama deadline yang lebih membuat tugas gue berantakan dan biasanya harus diulang (menggambar teknik&desain dasar). Sekarang juga grup di Line gak se ramai dulu, mungkin karna semua sibuk atau akhirnya kita tersadar banyak buang waktu untuk sekedar ngobrol panjang, banyak, dan curhat yang tak kunjung berhenti. Tapi, itu bukan artinya udah nggak saling dekat atau gimana. Apa lagi gue sebel banget sama kata "Datang kalau ada mau nya" pasti kita kalau chat seseorang pasti ada sesuatu penting yang mau dibahas kan? Atau kita lagi mau curhat, lagi sedih, atau gimana.. Masa iya setiap jam, kita butuh orang itu atau setiap hari harus chat atau ngobrol ke dia terus biar gak dikira "Datang kalau ada mau nya". 

Sebenarnya, hal yang diatas bukan yang ingin gue bahas kali ini. Ada hal lain, hal yang mungkin kalian bosan membaca nya atau hal yang mungkin kalian sudah tebak.. Seperti judul postingan ini, sekarang gue sudah tidak berhubungan sama orang itu, semuanya sudah berubah. Gue gak tau alasan sebenarnya  dia mengakhiri "hubungan gak jelas" yang kasarnya "hubungan gelap" kita ini. Gue gak pernah cerita tentang "dia" diBlog gue, jadi mungkin kalian masih bingung atau untuk orang terdekat gue pasti tahu kenapa dan siapa. Gue menjalin hubungan ini selama 5-6 bulan (i guess), hubungan yang menurut gue cukup berbeda dari hubungan yang pernah gue jalin sebelumnya. Karna hubungan ini gak bisa diprediksi, mengalir begitu saja, dan muncul dengan spontan. Dari awal kenal, gak ada terlintas dipikiran gue sama sekali untuk kenal lebih jauh dengan dia. Yang gue tau dia itu orangnya humoris, asik, dan iseng gak tau kenapa gue ngeliat dia kadang sifatnya mirip gue (tapi gak semua). Awalnya, hanya sekedar mengobrol dan gue curhat tentang lovelife gue yang dimana gue ketahui soal seperti itu dia bisa disebut "pro"nya lah kata teman teman gue. Tapi lama lama saling berkabar satu sama lain dan gue mulai care ke dia. Satu bulan gue chat sama dia, gue masih menyangkal perasaan gue ini karna sebenarnya dilarang keras banget untuk mempunyai perasaan kaya gini dengan alasan yang kuat. Kesan  Nyaman pun mulai gue rasakan atau bisa dibilang baru gue rasakan setelah gue berhubungan sama dia, he knows how to treat a girl very well. Sampai ada titik dimana saat kita berdua bilang "jangan jauhin aku", walaupun kita berdua gak pernah ungkapin perasaan satu sama lain. Tapi gue yakin, dia tau seberapa banyak gue menyukai nya. Atau memang dari awal gue hanya bertepuk sebelah tangan. Gue tau menjalin hubungan sama dia resiko nya sangat besar, dan hubungan kita ini juga gak ada yang tau di karnakan ada banyak faktor yang mendukung untuk kita merahasiakan hubungan ini. Perasaan gue ke dia yang gue sadari sekarang ternyata sangat dalam, tapi gue tau gue gak bisa milikin dia. Ada kejadian dimana kita holding hands dan menurut gue itu sudah cukup disimpulkan gimana rasa dia ke gue pada saat itu. Gue bertemu setiap hari sama dia, karna kita satu kelas. Semakin lama, terasa berat buat gue untuk lulus dari SMA gue karna yang gue sangat tau dan gue prediksi hubungan kita akan kandas entah karna ada yang tau atau karna dia akhirnya memutuskan siapa yang patut bersamanya. Dari pertama menjalin sama dia, gue sudah punya banyak kemungkinan buruk dan gue tau ujung hubungan ini seperti apa. Gue selalu bilang ke dia, tapi dia selalu ngeyakinin gue dengan semua kata manisnya dan perlakuan manisnya dia ke gue membuat gue makin percaya. 

Ada hari itu, dimana saat pengumuman SBMPTN gue dan dia sama sama dinyatakan tidak lulus. Mulai dari saat itu, dia mulai sedikit menjauh dari gue dengan alasan yang mendukung. Padahal yang gue ingat, beberapa hari sebelum pengumuman hp dia rusak tapi sebelum nya chat kita lagi bisa dibilang unyu-unyu nya. Gue selalu coba untuk mendukung dia, tapi gue tau dia juga selalu di support oleh seseorang yang sudah bersama lebih lama dengan nya dibandingkan gue yang hanya menjadi istilah "tempat singgah" buat dia. Sampai dimana yang gue ingat, dia chat gue mau ngomong sesuatu penting dan itu lebaran hari pertama. Akhirnya semua kemungkinan buruk yang gue prediksi kejadian. Dia mengakhiri hubungan gak jelas ini dengan alasan yang menurut dia alasan yang masuk akal. Gue hanya bisa nerima aja, gue gak mau menahan dia karna sia-sia. Semenjak itu, kadang gue suka chat dia dengan berakhir di "read aja" atau di "endchat" atau dia menyapa gue tapi berakhir sama. Gue ingat, waktu itu hari Rabu gue ada obrolan sama dia dan berakhir dengan pulang bareng (karna kampus kita yang berdekatan) sebenarnya kelas gue selesai jam 3 atau 4 gue lupa dan gue nungguin dia sampai kita ketemu di mall depan kampus sekitar jam 6 lewat. Sepanjang perjalanan pulang, dia cerita banyak. Gue senang banget hari itu, gue ngerasa dia kaya dulu lagi dan ini pertemuan kita yang pertama setelah kejadian itu. Sampai dimana kita berdua merencanakan untuk nonton, gue lupa apa waktunya berdekatan dengan pertemuan kita sebelumnya atau gimana. Lanjutlah kita ke hari kamis, karna hari itu rencana gue nonton sama dia dan kelas gue kelar jam 12 siang. Lalu gue chat ke dia, nanya "mau nonton yang jam berapa? *kirim jadwal*" ingatan gue dia balas" kayaknya aku ada pembinaan" lalu gue membalas lagi tapi berakhir di endchat kayanya sama dia. Padahal gue nunggu sampe sore, sampe dia balas line gue.. Karna berkunjung tak ada balasan dan udah sore yaudah gue pulang aja. Semenjak hari itu, 2/3minggu sekali gue masih ngechat ke dia sampai terakhir ini dia sakit, dan gue berencana jenguk dia. Gue udah gak banyak gerak dikampus biar gak keringat an (karna gue orangnya cepat keringat an parah), gue cepat cepat pulang dan gue udah beli beberapa buah. Tapi, pas banget waktu itu dia bilang dia sedang tidak dirumah alias lagi check up.. Dia menyuruh gue untuk pulang aja, gak usah kerumah dia. Tapi gue masih nanya apakah dia lama atau enggak, karna posisi gue sudah smapai stasiun gue masih nunggu balasan line nya jadi gue nunggu di stasiun lama tapi tak berkunjung dibalas. Jadi gue pulang aja, sampai kemarin gue masih nanya kebar dia gimana, udah sembuh atau belum dengan berakhir seperti biasa.. di read aja. Mungkin tuhan belum mengizinkan gue bertemu dengan nya, atau memang ada hal lain yang harus gue lakuin. Tapi, asal kamu tau aku selalu nungguin kamu. Kamu bisa selalu hubungin aku kalau kamu kenapa2. Aku gak tau sampai kapan perasaan ini ada, mungkin ini perasaan jangka pendek atau jamgka panjang aku juga gak tau. Aku selalu nyibukkin diri biar gak selalu kepikiran kamu. Semua hal udah aku lakuin, aku masih mencoba nerima alasan kamu ninggalin aku. Yang jelas, untuk sekarang perasaan aku masih ada. Masih sama seperti sebelumnya, aku rindu sama kamu dan kamu sudah tau itu. Aku mencoba untuk senang jika kamu senang walaupun gak sama aku. Aku masih belajar untuk mengikhlaskan kamu. Aku sebenarnya tau, aku gak sebanding dengan semua mantan dan pacar kamu. Aku gak secantik atau sepintar mereka, atau mungkin memang aku harus sadar diri aku gak satu level dengan pacar dan mantan mantan kamu. Aku rindu, selalu rindu. Aku selalu disini buat kamu
Share:

5 comments: